Minggu, 26 Juni 2016

Analisis Jurnal 3

Topic/Tema     : Akuntansi Manajemen
Judul               : ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RISIKO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM XL AXIATA TBK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2012
Penulis             : 1. Indra Ricky Onibala
                          2. Parengkuan Tommy
                          3. Paulina Van Rate
Ringkasan
Komunikasi sangat penting buat kita agar bisa berbicara dengan sesama dan mengetahui keadaan atau peristiwa di tempat lain. Dunia yang modern ini komunikasi di lakukan sudah banyak kemajuan, dari sebelumnya menggunakan surat tapi sekarang banyak yang menggunakan sarana telekomunikasi lewat telepon seluler. Telepon seluler adalah salah satu alternatif berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain secara mudah, irit, cepat, efisien, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu Rasio Profitabilitas yaitu ROA, ROE, NPM, dan Rasio Nilai Tukar. Rasio Profitabilitas Return on Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Risiko Keuangan (Risiko Nilai Tukar) secara bersama-sama di duga berpengaruh terhadap Harga Saham di XL Axiata Tbk pada periode 2007-2012. Rasio Profitabilitas Return on Assets (ROA) diduga berpengaruh terhadap Harga Saham di XL Axiata Tbk pada periode 2007-2012. Rasio Profitabilitas Return On Equity (ROE) diduga berpengaruh terhadap Harga Saham di XL Axiata Tbk pada periode 2007-2012. Rasio Profitabilitas Net Profit Margin (NPM) diduga berpengaruh terhadap Harga Saham di XL Axiata Tbk pada periode 2007-2012. Risiko Keuangan (Resiko Nilai Tukar) diduga berpengaruh terhadap Harga Saham XL Axiata Tbk pada periode 2007-2012. Pengaruh ROA terhadap Harga Saham, menolak Ho, yang menyatakan diduga ROA tidak berpengaruh terhadap Harga Saham, dan menerima Ha yang menyatakan diduga ROA berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil ini di dukung juga oleh Nurmalasari (2008) bahwa ROA memiliki pengaruh terhadap Harga Saham. Pengaruh ROE terhadap Harga Saham, menolak Ho, yang menyatakan diduga ROE tidak berpengaruh terhadap Harga Saham, dan menerima Ha yang menyatakan diduga ROE berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil ini di dukung juga oleh Astrid dan Iin (2012) bahwa ROE memiliki pengaruh terhadap Harga Saham. Pengaruh NPM terhadap Harga Saham, menolak Ho, yang menyatakan diduga NPM tidak berpengaruh terhadap Harga Saham, dan menerima Ha yang menyatakan diduga NPM berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Astrid dan Iin (2012) yang menyatakan NPM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Pengaruh Risiko Kurs terhadap Harga Saham, menolak Ho, yang menyatakan diduga Risiko Kurs tidak berpengaruh terhadap Harga Saham, dan menerima Ha yang menyatakan diduga Risiko Kurs berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Efni (2007) yang menyatakan Kurs tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Jurnal EMBAVol.2 No.1 Maret 2014, Hal. 374-384. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen. Universitas Sam Ratulangi Manado

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : D. Catur Agustina
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

Analisis Jurnal 2

Topik/Tema                 : Akuntansi Manajemen
Judul                           : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Untuk Penilaian Kinerja Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Bitung
Nama Penulis/Peneliti : Olivia Sicilia Prang
Ringkasan

Kebutuhan akan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab merupakan efek dari semakin kompleks dan pentingnya modernisasi organisasi (Trisnawati, 2006:1). Wewenang diberikan dari manajer tingkat atas ke manajer dibawahnya. Pendelegasian wewenang ni menuntut seorang manajer untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerjanya kemudian pimpinan perusahaan akan mengevaluasi dan menilai kinerja yang dihasilkan pusat pertanggungjawaban tersebut. Penilaian kinerja dapat diartikan sebagai penilaian secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, perusahaan, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawban sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen. PT. Pelayaran Nasional Indonesia Persero (PELNI) merupakan sebuah perusahaan pelayaran antar pulau milik negara yang berdiri pada tahun 1950. Sejak tahun 2000, pendapatan Pelni dari penumpang kapalnya telah mengalami penurunan sebagai akibat diberlakukannya deregulasi angkutan udara. PT.PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) merupakan sebuah perusahaan pelayaran yang bergerak dibidang transportasi laut. Pendapatan Pelni dari penumpang kapalnya telah mengalami penurunan sebagai akibat diberlakukannya deregulasi angkutan udara. Selain itu kenaikan harga BBM menyebabkan komponen biaya BBM meningkat dari total biaya perkapalan. Oleh karena itu penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pertanggungjawaban manajemen dalam meningkatkan pendapatan dan mengendalikan biaya sehingga perusahaan juga bisa menilai kinerja manajer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian untuk menilai kinerja manajer. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang sebelumnya menggunakan kapal laut beralih menggunakan pesawat terbang. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya peningkatan biaya bahan bakar , yang mengakibatkan angkutan penumpang dengan menggunakan kapal laut sangat tidak kompetitif dibandingkan model transportasi lainnya. Oleh karena itu, penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pelaksanaan tanggungjawab manajer dalam mengendalikan pendapatan dan biaya sehingga perusahaan juga bisa menilai kinerja manajer pertanggungjawaban. Hasil penelitian sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan belum berjalan dengan baik dimana tidak ada analisis lebih lanjut terhadap perbedaan-perbedaan yang terjadi antara anggaran dan realisasinya. Struktur organisasi PT. Pelni secara jelas telah menggambarkan jenjang wewenang, tanggungjawab, tugas dan kewajiban setiap tingkatan manajemen dengan baik. Perusahaan juga telah merumuskan dengan jelas fungsi-fungsi pokok, tugas dan tanggungjawab unit kerja. Proses penyusunan anggaran pada PT. PELNI telah mengikutsertakan partisipasi manajer-manajer bagian. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Penyusunan anggaran pada PT. PELNI disusun setahun sekali, biasanya pada bulan juli tiap tahunnya. Penyusunan anggaran dilakukan dengan pendekatan top down dan Bottom Up. Anggaran yang dibuat oleh PT. Pelni bersifat realistis dan tidak kaku. Anggaran yang telah ada dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan yang mungkin berubah. PT. Pelni telah membuat laporan pertanggungjawaban berupa laporan realisasi anggaran selama lima Pertanggungjawaban tiap unit usaha, dilakukan masing-masing kepala cabang yang nantinya akan melaporkan anggaran dan realisasi yang terjadi pada unit usaha ke kantor pusat. Perusahaan mengalami selisih untung (favorable) atas pendapatan pada tahun 2008, perusahaan mengalami selisih rugi (unfavorable) pada tahun 2011. Sedangkan perusahaan mengalami selisih untung (favorable) atas biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun 2010, sedangkan perusahaan mengalami selisih rugi (unfavorable) pada tahun 2008. Pada kenyataannya kecil kemungkinan biaya yang sesungguhnya terjadi sama dengan biaya yang dianggarkan karena adanya situasi dan kondisi yang berubahdan terdapat beberapa kemungkinan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, seperti kenaikan harga BBM dan Pencapaian load factor kapal penumpang yang masih bersaing dengan model transportasi lain. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban diatas yang menjadi tolak ukur perusahaan untuk mengukur efisiensi dari pengendalian biaya adalah dengan membandingkan antara biaya usaha dengan biaya standar. Dapat disimpulkan bahwa biaya yang terjadi pada PT. Pelni Cabang Bitung belum efisien karena terdapatnya selisih rugi. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian biaya untuk menilai kinerja pusat biaya yang diterapkan PT. Pelni belum berjalan dengan baik. Meskipun adanya rewars dan punishment untuk para manajer pusat pertanggungjawaban namun Dalam penyusunan anggaran tidak adanya pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali sehingga realisasi biaya Pada PT. Pelni Cabang Bitung belum efisien. Penilaian kinerja dengan indikator anggaran sebagai alat pengendalian biaya dilakukan hanya dengan menggunakan perbandingan antara anggaran biaya dengan realisasi biaya dan perusahaan tidak melakukan penelusuran mendalam sehingga sulit untuk mengambil tindakan koreksi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban belum berjalan dengan baik, dimana manajemen belum menerapkan sepenuhnya unsur-unsur akuntansi pertanggungjawaban dan tidak melakukan penelusuran secara mendalam atas penyimpangan yang terjadi.

Jurnal EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 1016-1024. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi. Universitas Sam Ratulangi Manado.


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : D. Catur Agustina
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


Analisis Jurnal 1

Topik/Tema                 : Akuntansi Perbankan
Judul                           : Determinan Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank Di Indonesia
Nama Penulis/Peneliti : Dyah Utami
Ringkasan

Negara-negara yang telah maju maupun Negara berkembang, menghadapi masalah dalam memelihara kestabilan ekonomi serta masalah pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter dan fiskal yang ditujukan untuk memelihara kestabilan ekonomi, terutama kestabilan harga menyangkut beberapa aspek dan kaitan berbagai variabel makro. Dari segi kebijakan moneter berbagai variabel dan tindakan kebijakan saling berkaitan satu sama lainnya, seperti kebijakan suplai uang, tingkat bunga, perbankan serta kebijakan moneter internasional dalam mekanisme penentuan kurs atau valuta asing. Disamping itu kebijakan fiskal yang merupakan kebijakan di bidang anggaran belanja dan pendapatan negara juga berpengaruh disini. Penelitian ini menggunakan model ekonometrika, yaitu disiplin ilmu yang dibangun dari berbagai disiplin ilmu yaitu teori ekonomi, matematika danstatistika. Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis regresi, pengertian modern regresi adalah sebuah studi bagaimana variable dependen dipengaruhi oleh satu atau lebih dari variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi nilai rata-rata variable dependen didasarkan ada nilai variabel independen yang diketahui.
Hasil analisis regresi menunjukkan Suku bunga Singapore Interbank offered rate (Sibor), SBI, kurs bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) pada periode 2000.QI sampai 2009.QIV. Hasil regresi menunjukkan Suku bunga Singapore Interbank offered rate (SIBOR) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) pada periode 2000.QI sampai 2009.QIV. Hasil regresi menunjukkan SBI mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) pada periode 2000.QI sampai 2009.QIV. Hasil regresi menunjukkan Kurs mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) pada periode 2000.QI sampai 2009.QIV.
Determinan Suku Bunga Pasar Uang 28 Antar Bank. JEJAK, Volume 5, Nomor 1, Maret 2012. Universitas Negeri Semarang.

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : D. Catur Agustina
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


ESSAY “Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi Setelah Mempelajari Bidang-Bidang Akuntasi”

“Mendapatkan pekerjaan yang layak”,  merupakan salah satu tujuan  belajar di Perguruan Tinggi. Hal itu sepertinya telah mengakar pada masyarakat kita. Kuliah di universitas ataupun  perguruan tinggi bukan lagi dengan tujuan utama mencari ilmu, tapi ada motif lain yaitu kelak setelah lulus berharap mendapatkan pekerjaan layak. Pekerjaan dapat menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang dari hasil belajar di Perguruan Tinggi. Memang tak bisa kita pungkiri, meski tidak mutlak pekerjaan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang, tapi  pada kenyataannya seperti itu.
Berkembangnya zaman, semakin canggihnya teknologi, dan semakin cepatnya arus informasi menyebabkan semakin tingginya kompetisi hidup dalam segala bidang. Dunia kerjapun tak kalah kompetitifnya. Hal  ini dapat kita lihat dengan semakin tingginya syarat yang minta oleh banyak perusahaan bagi calon karyawannya. Salah  satunya adalah jenjang pendidikan. Sebagian besar dari perusahaan, itu apalagi perusahaan besar meminta lulusan Diploma dan Sarjana. Walaupun masih banyak pula yang membutuhkan lulusan Sekolah Menengah Atas atau yang sedejat. Tetapi,  tetap saja  terdapat penempatan berbeda antara  yang  lulusan Sekolah Menengah Atas atau  sederajat dengan  yang lulusan Sarjana. Untuk menghadapinya, selain dengan meningkatkan potensi diri  dengan penguasaan beberapa keterampilan seperti keterampilan berbahasa asing dan penguasaan teknologi seperti  komputer.  Kita juga dituntut untuk pandai-pandai  dalam memilih bidang yang memiliki prospek baik ke depan. Salah satu pilihan itu adalah Akuntansi. Ditambah lagi menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), setiap tahunnya dibutuhkan tenaga kerja 200.000 orang pada bidang keuangan. Artinya dari segi jumlah sangat besar sekali. Sedangkan, out put  perguruan tinggi di Indonesia negeri dan swasta baru sekitar 4000  orang. Kebutuhan tenaga kerja masih tidak berimbang antara yang dibutuhkan dan yang dihasilkan. Kesempatan untuk mencari harapan dimasa depan dibidang ini masdih sangat lebar.
Perusahaan apa yang bersedia menggaji tinggi saya? Perusahaan apa yang memberikan saya jenjang karir yang bagus? Perusahaan apa yang bisa menjamin masa depan kesejahteraan saya, istri, dan anak saya kelak?

Pertanyaan-pertanyaan di atas kerapkali dilontarkan oleh setiap pencari kerja (job seeker) terutama yang memiliki pembekalan kemampuan keilmuan secara teori dan praktik yang dalam hal ini berkaitan dengan akuntansi. Tidak salah memang apa yang diharapkan itu dan memang sesuai nalar jika calon pekerja memiliki kemampuan yang dicari-cari oleh pemberi kerja apalagi kemampuannya unik alias jarang dimiliki oleh orang lain. Setelah itu, barulah kita berbicara jenjang karier bagi lulusan akuntansi. Entah mencari perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi, gaji tinggi, prospek baik, entah apa pun itu, insya Allah semua ada jalan. Bahkan perusahaan akan memburu orang-orang yang mengikuti kaidah yang sudah diuraikan sebelum Anda yang memburu perusahaan itu.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI, tingkat penggangguran terbuka (TPT) pada terakhir Februari 2013 mencapai 5,29% di mana jumlah pengangguran terbuka sebanyak 7 .170. 523 orang dengan latar belakang pendidikan dari universitas hingga yang tidak/ belum pernah sekolah. Ini sungguh mencengangkan sebab tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang memadai. Teruknya lagi pengembangan kawasan bisnis, niaga, dan pemerintahan terpusat di pulau Jawa saja khususnya di provinsi DKI Jakarta. Mau tidak mau, pencari kerja harus betul-betul membekali diri dengan ilmu teori dan praktik secara mendalam dan memiliki ketekunan dalam berusaha. Lain halnya dengan lulusan yang berpotensi sebagai pencipta lapangan kerja.
Oleh karena itu, ada beberapa kiat untuk melalui tahapan-tahapan kerja yang ideal bagi lulusan akuntansi sehingga tidak menjadi idealis yang tak realistis.

  1. Menjelang kelulusan kuliah, pastikan Anda mencari tahu dengan pasti ingin dibawa ke mana gelar S.E. yang akan disandingkan dengan nama Anda itu. Lulusan jurusan akuntansi saja akan mendapat gelar S.E. saja jika Anda tidak mengambil pendidikan profesi akuntan.
  2. Pahami pekerjaan yang cocok dengan lulusan tersebut namun jangan sekali-kali menutup peluang untuk bekerja dengan bidang yang bertentangan dengan gelar yang dimaksud. Tentunya ini adalah langkah akhir jika sebelumnya lamaran Anda di bidang akuntansi tidak diterima. Tidak jarang seorang lulusan akuntansi berprofesi sebagai staf marketing, manajer customer service, dll. Sebaliknya lulusan teknik informatika bisa bekerja sebagai teller atau manajemen risiko di sebuah bank. Jadi, perlu ilmu-ilmu terapan sebagai nilai tambah keunikan Anda.
  3. Mencari perusahaan tidak harus yang memiliki gedung kantor menjulang tinggi dan berada di kawasan niaga elite. Tidak ada jaminan jenjang karier yang cerah hanya dengan memandang suatu identitas fisik. Carilah setidaknya perusahaan yang bonafide dan memang secara nyata menjamin kesejahteraan karier Anda. Jadikan awal bekerja Anda sebagai pengalaman kerja yang menarik dan mengasah kemampuan Anda di dunia pekerjaan yang sesungguhnya. Dari sinilah Anda harus membuktikan kemampuan akuntansi dan kontribusi maksimal untuk perusahaan. Perlu diketahui bahwa perusahaan besar lebih banyak yang menyukai calon pegawai lulusan akuntansi yang memiliki pengalaman kerja, lain halnya dengan program MT yang memerlukan tenaga yang masih segar (fresh graduated).

  1. Akuntansi dapat dikatakan juga sebagai teknologi. Akuntansi kontemporer menggunakan sistem terpadu untuk menjalankan siklus akuntansi secara otomatis, tepat, dan akurat. Lulusan akuntansi harus mahir menggunakan sistem akuntansi yang sudah banyak diciptakan dalam bentuk software seperti Zahir dan MYOB.
Selain dari itu semua harus disertakan Doa dan Usaha yang sungguh-sungguh jika ingin mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kita mau.
Daftar Pustaka
 Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : D. Catur Agustina
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI