Minggu, 26 Juni 2016

Analisis Jurnal 2

Topik/Tema                 : Akuntansi Manajemen
Judul                           : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Untuk Penilaian Kinerja Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Bitung
Nama Penulis/Peneliti : Olivia Sicilia Prang
Ringkasan

Kebutuhan akan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab merupakan efek dari semakin kompleks dan pentingnya modernisasi organisasi (Trisnawati, 2006:1). Wewenang diberikan dari manajer tingkat atas ke manajer dibawahnya. Pendelegasian wewenang ni menuntut seorang manajer untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerjanya kemudian pimpinan perusahaan akan mengevaluasi dan menilai kinerja yang dihasilkan pusat pertanggungjawaban tersebut. Penilaian kinerja dapat diartikan sebagai penilaian secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, perusahaan, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawban sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen. PT. Pelayaran Nasional Indonesia Persero (PELNI) merupakan sebuah perusahaan pelayaran antar pulau milik negara yang berdiri pada tahun 1950. Sejak tahun 2000, pendapatan Pelni dari penumpang kapalnya telah mengalami penurunan sebagai akibat diberlakukannya deregulasi angkutan udara. PT.PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) merupakan sebuah perusahaan pelayaran yang bergerak dibidang transportasi laut. Pendapatan Pelni dari penumpang kapalnya telah mengalami penurunan sebagai akibat diberlakukannya deregulasi angkutan udara. Selain itu kenaikan harga BBM menyebabkan komponen biaya BBM meningkat dari total biaya perkapalan. Oleh karena itu penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pertanggungjawaban manajemen dalam meningkatkan pendapatan dan mengendalikan biaya sehingga perusahaan juga bisa menilai kinerja manajer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian untuk menilai kinerja manajer. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang sebelumnya menggunakan kapal laut beralih menggunakan pesawat terbang. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya peningkatan biaya bahan bakar , yang mengakibatkan angkutan penumpang dengan menggunakan kapal laut sangat tidak kompetitif dibandingkan model transportasi lainnya. Oleh karena itu, penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pelaksanaan tanggungjawab manajer dalam mengendalikan pendapatan dan biaya sehingga perusahaan juga bisa menilai kinerja manajer pertanggungjawaban. Hasil penelitian sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan belum berjalan dengan baik dimana tidak ada analisis lebih lanjut terhadap perbedaan-perbedaan yang terjadi antara anggaran dan realisasinya. Struktur organisasi PT. Pelni secara jelas telah menggambarkan jenjang wewenang, tanggungjawab, tugas dan kewajiban setiap tingkatan manajemen dengan baik. Perusahaan juga telah merumuskan dengan jelas fungsi-fungsi pokok, tugas dan tanggungjawab unit kerja. Proses penyusunan anggaran pada PT. PELNI telah mengikutsertakan partisipasi manajer-manajer bagian. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Penyusunan anggaran pada PT. PELNI disusun setahun sekali, biasanya pada bulan juli tiap tahunnya. Penyusunan anggaran dilakukan dengan pendekatan top down dan Bottom Up. Anggaran yang dibuat oleh PT. Pelni bersifat realistis dan tidak kaku. Anggaran yang telah ada dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan yang mungkin berubah. PT. Pelni telah membuat laporan pertanggungjawaban berupa laporan realisasi anggaran selama lima Pertanggungjawaban tiap unit usaha, dilakukan masing-masing kepala cabang yang nantinya akan melaporkan anggaran dan realisasi yang terjadi pada unit usaha ke kantor pusat. Perusahaan mengalami selisih untung (favorable) atas pendapatan pada tahun 2008, perusahaan mengalami selisih rugi (unfavorable) pada tahun 2011. Sedangkan perusahaan mengalami selisih untung (favorable) atas biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun 2010, sedangkan perusahaan mengalami selisih rugi (unfavorable) pada tahun 2008. Pada kenyataannya kecil kemungkinan biaya yang sesungguhnya terjadi sama dengan biaya yang dianggarkan karena adanya situasi dan kondisi yang berubahdan terdapat beberapa kemungkinan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, seperti kenaikan harga BBM dan Pencapaian load factor kapal penumpang yang masih bersaing dengan model transportasi lain. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban diatas yang menjadi tolak ukur perusahaan untuk mengukur efisiensi dari pengendalian biaya adalah dengan membandingkan antara biaya usaha dengan biaya standar. Dapat disimpulkan bahwa biaya yang terjadi pada PT. Pelni Cabang Bitung belum efisien karena terdapatnya selisih rugi. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian biaya untuk menilai kinerja pusat biaya yang diterapkan PT. Pelni belum berjalan dengan baik. Meskipun adanya rewars dan punishment untuk para manajer pusat pertanggungjawaban namun Dalam penyusunan anggaran tidak adanya pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali sehingga realisasi biaya Pada PT. Pelni Cabang Bitung belum efisien. Penilaian kinerja dengan indikator anggaran sebagai alat pengendalian biaya dilakukan hanya dengan menggunakan perbandingan antara anggaran biaya dengan realisasi biaya dan perusahaan tidak melakukan penelusuran mendalam sehingga sulit untuk mengambil tindakan koreksi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban belum berjalan dengan baik, dimana manajemen belum menerapkan sepenuhnya unsur-unsur akuntansi pertanggungjawaban dan tidak melakukan penelusuran secara mendalam atas penyimpangan yang terjadi.

Jurnal EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 1016-1024. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi. Universitas Sam Ratulangi Manado.


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : D. Catur Agustina
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar