Topik/Tema :
Akuntansi Manajemen
Judul : Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dengan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Untuk Penilaian
Kinerja Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Bitung
Nama
Penulis/Peneliti : Olivia Sicilia Prang
Ringkasan
Kebutuhan akan
pendelegasian wewenang dan tanggungjawab merupakan efek dari semakin kompleks
dan pentingnya modernisasi organisasi (Trisnawati, 2006:1). Wewenang diberikan
dari manajer tingkat atas ke manajer dibawahnya. Pendelegasian wewenang ni
menuntut seorang manajer untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerjanya kemudian
pimpinan perusahaan akan mengevaluasi dan menilai kinerja yang dihasilkan pusat
pertanggungjawaban tersebut. Penilaian kinerja dapat diartikan sebagai penilaian
secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, perusahaan, dan
karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang
dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan
oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawban sebagai bagian
dari sistem pengendalian manajemen. PT. Pelayaran Nasional Indonesia Persero
(PELNI) merupakan sebuah perusahaan pelayaran antar pulau milik negara yang
berdiri pada tahun 1950. Sejak tahun 2000, pendapatan Pelni dari penumpang
kapalnya telah mengalami penurunan sebagai akibat diberlakukannya deregulasi
angkutan udara. PT.PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) merupakan sebuah
perusahaan pelayaran yang bergerak dibidang transportasi laut. Pendapatan Pelni
dari penumpang kapalnya telah mengalami penurunan sebagai akibat
diberlakukannya deregulasi angkutan udara. Selain itu kenaikan harga BBM
menyebabkan komponen biaya BBM meningkat dari total biaya perkapalan. Oleh
karena itu penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk
mengetahui pertanggungjawaban manajemen dalam meningkatkan pendapatan dan
mengendalikan biaya sehingga perusahaan juga bisa menilai kinerja manajer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian untuk menilai
kinerja manajer. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Hal ini
menyebabkan semakin banyak orang yang sebelumnya menggunakan kapal laut beralih
menggunakan pesawat terbang. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya
peningkatan biaya bahan bakar , yang mengakibatkan angkutan penumpang dengan
menggunakan kapal laut sangat tidak kompetitif dibandingkan model transportasi
lainnya. Oleh karena itu, penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi
penting untuk mengetahui pelaksanaan tanggungjawab manajer dalam mengendalikan
pendapatan dan biaya sehingga perusahaan juga bisa menilai kinerja manajer
pertanggungjawaban. Hasil penelitian sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam
menilai kinerja pusat pendapatan belum berjalan dengan baik dimana tidak ada analisis
lebih lanjut terhadap perbedaan-perbedaan yang terjadi antara anggaran dan
realisasinya. Struktur organisasi PT. Pelni secara jelas telah menggambarkan
jenjang wewenang, tanggungjawab, tugas dan kewajiban setiap tingkatan manajemen
dengan baik. Perusahaan juga telah merumuskan dengan jelas fungsi-fungsi pokok,
tugas dan tanggungjawab unit kerja. Proses penyusunan anggaran pada PT. PELNI
telah mengikutsertakan partisipasi manajer-manajer bagian. Hal ini dimaksudkan
sebagai dasar perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Penyusunan
anggaran pada PT. PELNI disusun setahun sekali, biasanya pada bulan juli tiap
tahunnya. Penyusunan anggaran dilakukan dengan pendekatan top down dan Bottom
Up. Anggaran yang dibuat oleh PT. Pelni bersifat realistis dan tidak kaku.
Anggaran yang telah ada dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan
yang mungkin berubah. PT. Pelni telah membuat laporan pertanggungjawaban berupa
laporan realisasi anggaran selama lima Pertanggungjawaban tiap unit usaha,
dilakukan masing-masing kepala cabang yang nantinya akan melaporkan anggaran
dan realisasi yang terjadi pada unit usaha ke kantor pusat. Perusahaan
mengalami selisih untung (favorable) atas pendapatan pada tahun 2008,
perusahaan mengalami selisih rugi (unfavorable) pada tahun 2011. Sedangkan
perusahaan mengalami selisih untung (favorable) atas biaya-biaya yang
dikeluarkan pada tahun 2010, sedangkan perusahaan mengalami selisih rugi
(unfavorable) pada tahun 2008. Pada kenyataannya kecil kemungkinan biaya yang
sesungguhnya terjadi sama dengan biaya yang dianggarkan karena adanya situasi
dan kondisi yang berubahdan terdapat beberapa kemungkinan yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya, seperti kenaikan harga BBM dan Pencapaian load factor
kapal penumpang yang masih bersaing dengan model transportasi lain. Berdasarkan
laporan pertanggungjawaban diatas yang menjadi tolak ukur perusahaan untuk
mengukur efisiensi dari pengendalian biaya adalah dengan membandingkan antara
biaya usaha dengan biaya standar. Dapat disimpulkan bahwa biaya yang terjadi
pada PT. Pelni Cabang Bitung belum efisien karena terdapatnya selisih rugi.
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat
pengendalian biaya untuk menilai kinerja pusat biaya yang diterapkan PT. Pelni
belum berjalan dengan baik. Meskipun adanya rewars dan punishment untuk para
manajer pusat pertanggungjawaban namun Dalam penyusunan anggaran tidak adanya
pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali sehingga realisasi biaya
Pada PT. Pelni Cabang Bitung belum efisien. Penilaian kinerja dengan indikator
anggaran sebagai alat pengendalian biaya dilakukan hanya dengan menggunakan
perbandingan antara anggaran biaya dengan realisasi biaya dan perusahaan tidak
melakukan penelusuran mendalam sehingga sulit untuk mengambil tindakan koreksi.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban belum
berjalan dengan baik, dimana manajemen belum menerapkan sepenuhnya unsur-unsur
akuntansi pertanggungjawaban dan tidak melakukan penelusuran secara mendalam
atas penyimpangan yang terjadi.
Jurnal
EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 1016-1024. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Akuntansi. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Tulisan
Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi
Internasional
Nama : D. Catur Agustina
Dosen : Jessica
Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar