“Mendapatkan pekerjaan yang
layak”, merupakan salah satu tujuan belajar di Perguruan Tinggi.
Hal itu sepertinya telah mengakar pada masyarakat kita. Kuliah di universitas
ataupun perguruan tinggi bukan lagi dengan tujuan utama mencari ilmu,
tapi ada motif lain yaitu kelak setelah lulus berharap mendapatkan pekerjaan
layak. Pekerjaan dapat menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang dari hasil
belajar di Perguruan Tinggi. Memang tak bisa kita pungkiri, meski tidak mutlak
pekerjaan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang, tapi pada
kenyataannya seperti itu.
Berkembangnya zaman, semakin canggihnya teknologi, dan semakin cepatnya arus informasi menyebabkan semakin tingginya kompetisi hidup dalam segala bidang. Dunia kerjapun tak kalah kompetitifnya. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin tingginya syarat yang minta oleh banyak perusahaan bagi calon karyawannya. Salah satunya adalah jenjang pendidikan. Sebagian besar dari perusahaan, itu apalagi perusahaan besar meminta lulusan Diploma dan Sarjana. Walaupun masih banyak pula yang membutuhkan lulusan Sekolah Menengah Atas atau yang sedejat. Tetapi, tetap saja terdapat penempatan berbeda antara yang lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat dengan yang lulusan Sarjana. Untuk menghadapinya, selain dengan meningkatkan potensi diri dengan penguasaan beberapa keterampilan seperti keterampilan berbahasa asing dan penguasaan teknologi seperti komputer. Kita juga dituntut untuk pandai-pandai dalam memilih bidang yang memiliki prospek baik ke depan. Salah satu pilihan itu adalah Akuntansi. Ditambah lagi menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), setiap tahunnya dibutuhkan tenaga kerja 200.000 orang pada bidang keuangan. Artinya dari segi jumlah sangat besar sekali. Sedangkan, out put perguruan tinggi di Indonesia negeri dan swasta baru sekitar 4000 orang. Kebutuhan tenaga kerja masih tidak berimbang antara yang dibutuhkan dan yang dihasilkan. Kesempatan untuk mencari harapan dimasa depan dibidang ini masdih sangat lebar.
Berkembangnya zaman, semakin canggihnya teknologi, dan semakin cepatnya arus informasi menyebabkan semakin tingginya kompetisi hidup dalam segala bidang. Dunia kerjapun tak kalah kompetitifnya. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin tingginya syarat yang minta oleh banyak perusahaan bagi calon karyawannya. Salah satunya adalah jenjang pendidikan. Sebagian besar dari perusahaan, itu apalagi perusahaan besar meminta lulusan Diploma dan Sarjana. Walaupun masih banyak pula yang membutuhkan lulusan Sekolah Menengah Atas atau yang sedejat. Tetapi, tetap saja terdapat penempatan berbeda antara yang lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat dengan yang lulusan Sarjana. Untuk menghadapinya, selain dengan meningkatkan potensi diri dengan penguasaan beberapa keterampilan seperti keterampilan berbahasa asing dan penguasaan teknologi seperti komputer. Kita juga dituntut untuk pandai-pandai dalam memilih bidang yang memiliki prospek baik ke depan. Salah satu pilihan itu adalah Akuntansi. Ditambah lagi menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), setiap tahunnya dibutuhkan tenaga kerja 200.000 orang pada bidang keuangan. Artinya dari segi jumlah sangat besar sekali. Sedangkan, out put perguruan tinggi di Indonesia negeri dan swasta baru sekitar 4000 orang. Kebutuhan tenaga kerja masih tidak berimbang antara yang dibutuhkan dan yang dihasilkan. Kesempatan untuk mencari harapan dimasa depan dibidang ini masdih sangat lebar.
Perusahaan apa yang bersedia menggaji tinggi
saya? Perusahaan apa yang memberikan saya jenjang karir yang bagus? Perusahaan
apa yang bisa menjamin masa depan kesejahteraan saya, istri, dan anak saya
kelak?
Pertanyaan-pertanyaan di atas kerapkali
dilontarkan oleh setiap pencari kerja (job
seeker) terutama yang memiliki pembekalan kemampuan keilmuan secara
teori dan praktik yang dalam hal ini berkaitan dengan akuntansi. Tidak salah
memang apa yang diharapkan itu dan memang sesuai nalar jika calon pekerja
memiliki kemampuan yang dicari-cari oleh pemberi kerja apalagi kemampuannya
unik alias jarang dimiliki oleh orang lain. Setelah
itu, barulah kita berbicara jenjang karier bagi lulusan akuntansi. Entah
mencari perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi, gaji tinggi, prospek
baik, entah apa pun itu, insya Allah semua ada jalan. Bahkan perusahaan akan
memburu orang-orang yang mengikuti kaidah yang sudah diuraikan sebelum Anda
yang memburu perusahaan itu.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI,
tingkat penggangguran terbuka (TPT) pada terakhir Februari 2013 mencapai 5,29%
di mana jumlah pengangguran terbuka sebanyak 7 .170. 523 orang dengan
latar belakang pendidikan dari universitas hingga yang tidak/ belum pernah
sekolah. Ini sungguh mencengangkan sebab tidak diimbangi dengan jumlah lapangan
kerja yang memadai. Teruknya lagi pengembangan kawasan bisnis, niaga, dan
pemerintahan terpusat di pulau Jawa saja khususnya di provinsi DKI Jakarta. Mau
tidak mau, pencari kerja harus betul-betul membekali diri dengan ilmu teori dan
praktik secara mendalam dan memiliki ketekunan dalam berusaha. Lain halnya
dengan lulusan yang berpotensi sebagai pencipta lapangan kerja.
Oleh karena itu, ada
beberapa kiat untuk melalui tahapan-tahapan kerja yang ideal bagi lulusan
akuntansi sehingga tidak menjadi idealis yang tak realistis.
- Menjelang kelulusan kuliah,
pastikan Anda mencari tahu dengan pasti ingin dibawa ke mana gelar S.E.
yang akan disandingkan dengan nama Anda itu. Lulusan jurusan akuntansi
saja akan mendapat gelar S.E. saja jika Anda tidak mengambil pendidikan
profesi akuntan.
- Pahami pekerjaan yang cocok dengan
lulusan tersebut namun jangan sekali-kali menutup peluang untuk bekerja dengan
bidang yang bertentangan dengan gelar yang dimaksud. Tentunya ini adalah
langkah akhir jika sebelumnya lamaran Anda di bidang akuntansi tidak
diterima. Tidak jarang seorang lulusan akuntansi berprofesi sebagai staf
marketing, manajer customer service, dll. Sebaliknya lulusan teknik
informatika bisa bekerja sebagai teller atau manajemen risiko di sebuah
bank. Jadi, perlu ilmu-ilmu terapan sebagai nilai tambah keunikan Anda.
- Mencari
perusahaan tidak harus yang memiliki gedung kantor menjulang tinggi dan berada
di kawasan niaga elite. Tidak ada jaminan jenjang karier yang cerah hanya
dengan memandang suatu identitas fisik. Carilah setidaknya perusahaan yang
bonafide dan memang secara nyata menjamin kesejahteraan karier Anda.
Jadikan awal bekerja Anda sebagai pengalaman kerja yang menarik dan
mengasah kemampuan Anda di dunia pekerjaan yang sesungguhnya. Dari sinilah
Anda harus membuktikan kemampuan akuntansi dan kontribusi maksimal untuk
perusahaan. Perlu diketahui bahwa perusahaan besar lebih banyak yang menyukai
calon pegawai lulusan akuntansi yang memiliki pengalaman kerja, lain
halnya dengan program MT yang memerlukan tenaga yang masih segar (fresh
graduated).
- Akuntansi dapat dikatakan juga
sebagai teknologi. Akuntansi kontemporer menggunakan sistem terpadu untuk
menjalankan siklus akuntansi secara otomatis, tepat, dan akurat. Lulusan
akuntansi harus mahir menggunakan sistem akuntansi yang sudah banyak
diciptakan dalam bentuk software seperti Zahir dan MYOB.
Selain
dari itu semua harus disertakan Doa dan Usaha yang sungguh-sungguh jika ingin
mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kita mau.
Daftar Pustaka
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : D. Catur Agustina
Dosen : Jessica
Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar