Nama : Dwi Catur Agustina
Npm : 22212277
Kelas : 1EB19
KENAIKAN
HARGA BAWANG DIAWAL TAHUN
Pendahuluan
Harga bawang putih dan bawang merah yang meroket
akhir-akhir ini bisa menyebabkan inflasi bulanan melonjak. Saat ini BI masih
menghitung berapa persen pengaruhnya ke inflasi.Inflasi dari bawang merah dan
bawang putih, memang dari Januari lalu yang merupakan dampak dari penerapan
hortikultura ini memang berpengaruh kepada inflasi. Tapi kami akan melihat lagi
pengaruhnya ke inflasi.Nilai ini merupakan inflasi bulanan tertinggi selama 10 tahun
terakhir. Kenaikan inflasi ini disebabkan karena pembatasan beberapa komoditas
kita ke negara asing.Maka dari itu disini kami akan menjelaskan tulisan dibawah
ini dengan judul Kenaikan Harga Bawang di
Awal Tahun. Dan saya juga akan membahas bagaimana caranya kita dapat
mengatasi Perekonimian di indonesia ini khususnya yang tejadi pada harga bawang
yang menaik hingga drastis.
Isi
KEMENTERIAN Pertanian, Kementerian Perdagangan dan
Komisi IV DPR menggelar rapat kerja membahas importasi bawang merah dan bawang
putih serta melonjaknya harga cabai, akhir Maret lalu. Komoditas itu dianggap
penting untuk dibahas karena sulit lepas dari dapur masyarakat Indonesia.
Kehadiran Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan
(diwakili oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri) diharapkan bisa mengurai
kekusutan impor yang ditengarai bersinggungan dengan kartel. Namun, karena
rapat dihadiri para politisi, mereka juga saling singgung soal kecamuk harga
komoditas itu dengan gonjang-ganjing politik terkini.
Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) menilai
naiknya harga bawang putih dan bawang merah dalam sepekan terakhir karena
ketidakberesan pemerintah dalam mengatur sektor pertanian. Khususnya terkait
dengan kebijakan impor sektor pangan.
Kebijakan impor bawang putih yang selama ini memakai
sistem kuota lebih baik dibanding sistem kenaikan tarif bea masuk. Sistem tarif
bea masuk ini cocok digunakan untuk impor kedelai. Imbasnya, harga kedelai
lokal kini sudah semakin bersaing.
Saat ini pemerintah masih mempertimbangkan
penggunaan sistem menaikkan tarif bea masuk dan sistem kuota untuk impor produk
komoditas. Hal ini untuk mengantisipasi stabilitas harga produk hortikultura di
pasar dan untuk melindungi harga produk komoditas lokal. Sekitar 95 persen
kebutuhan bawang putih lokal dipenuhi dari impor. Sedangkan sisanya dipenuhi
dari dalam negeri.
Kenaikan Harga Bawang Dipicu Keterbatasan
Stok. Harga bawang merah dan bawang putih melonjak tinggi secara nasional.
Menanggapi hal tersebut Kelapa Seksi(Kasi) Usaha Perdagangan dan Metrologi
Disperindag, Mega Miko mengatakan bahwa kenaikan bawang ini tidak ada
spekulasi, tetapi dipicu karena ketersedian pasokan bawang putih dan bawang
merah yang kurang.Para pedagang bawang mengeluhkan pasokan bawang yang terus berkurang. Bahkan, ada di antara mereka yang terpaksa tidak berjualan lagi.
Sebelumnya, rata-rata penjualan bawang merah dan bawang putih masing-masing antara 10 kg - 15 kg per hari namun saat ini hanya satu sampai tiga kg per hari. Hal ini disebab pihak agen atau suplayer mulai membatasi jumlah pembelian. Kenaikan harga tersebut menyebabkan permintaan konsumen juga berangsur menurun dalam satu bulan terakhir.
Masyarakat berharap agar pemerintah segera mencari solusi yang tepat untuk menstabilkan pasokan bawang agar tidak menyengsarakan konsumen dan pedagang. Jika tidak segera diatasi, mereka percaya bahwa harga akan terus melambung dalam beberapa hari ke depan.
Banyak sekali masyarakat yang menyesali kenaikan bawang di Indonesia ini, karena bawang adalah sebagian dari kebutuhan pokok masyarakat. Masyarakat pun banyak yang berfikir lagi pada saat membeli bawang. Begitu juga dengan pedagang, banyak sekali pedagang bawang yang mengalami kerugian akibat kenaikan bawang yang melonjak begitu tinggi.
Maka dari itu banyak sekali pedagang bawang yang berubah profesi untuk menutupi kerugian yang mereka rasakan pada saat harga bawang naik.
Naiknya harga bawang dan beberapa bumbu dapur lainnya seperti cabai membawa dampak yang besar bagi ibu rumah tangga maupun pengusaha makanan. Namun, dampak yang paling mencolok adalah kenaikan harga makanan yang kenaikannya mencapai 10 %. Di beberapa wilayah, harga bawang putih mencapai Rp 100.000,00 per kilonya yang diikuti oleh kenaikan harga bawang merah dan cabai. Keadaan ini disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen akibat cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Sebenarnya kenaikan harga bawang putih bisa ditekan jika ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahmya
Jadi harga bawang segera diturunkan karena pasokan kebutuhan masyarakat semakin melonjak. Dinetralisirkan harga seperti semula karena bagaimanapun juga bawang itu kebutuhan bumbu dapur yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat.
Ada dua langkah cara mengatasi kenaikan bawang yang bisa ditempuh, yaitu langkah jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan
intervensi dan operasi pasar, serta membongkar dan menindak tegas spekulan yang
mengambil untung dibalik kenaikan harga bawang.
Kepedulian pemerintah
dan menteri-menteri lah yang dapat menetralisirkan harga bawang yang semakin
hari semakin melonjak ini. Perhatian pemerintah sangatlah dibutuhkan dalam
menangani masalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar