Seremonial pencatatan
saham Sido yang tercatat masuk saham yang ke 31 di Bursa Efek
Indonesia ditandai dengan penyerahan sertifikat dari Direktur
Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito, kepada Presiden Direktur
PT PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan
Hidayat, Rabu (18/12/2013) di Galeri Utama Bursa Efek Indonesia (BEI)
Usai peresmian saham Sido langsung
diperdagangkan di BEI pada sesi pertama yang berlangdung mulai
pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB dilanjutkan dengan sesi kedua yang berlangsung
pukul 12.30 hingga 16,.00 WIB.
Usai peresmian pencatatan saham di BEI
Presiden Direkrur PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Irwan Hidayat mengatakan, pencatatan hari ini merupakan perisriwa
yang sangat bersejarah, sekaligus menjadi tantangan baru untuk kami.
Keberhasilan ini mendorong kami untuk bekerja lebih keras lagi ke depan
guna meningkatkan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan
tetap konsisten melaksanakan Tata Kelola Perusahaan
yang baik ( Good Corporate Govermance) , dimana komitmen tersebut
demi menjaga kepercayaan investor.
Saham Sido Muncul dinilai sangat positif
dimana melalui penawaran awal (bookbuilding0 yang dilakukan tanggal
11 Desember hingga 13 Desember, tercatat adanya kelebihan
permintaan (oversubscribed) sebanyak 11,4 kali.
Saham Perseroan diperdagangankan
dengan ticker bursa SIDO di lantai birsa berhasil mengantongi dana
tunai sekitar Rp 870 miliar dari keseluruhan jumlah saham yabg
dilepas.
Nama
Anak Perusahaan Sido Muncul Tbk (SIDO) antara lain PT Muncul Mekar bergerak di bidang Perdagangan impor dan
ekspor,distributor obat-obatan (farmasi) jamu dan PT Semarang Herbal Indo Plant bergerak di bidang usaha
perindustrian,usaha perdagangan,usaha pengangkutan,usaha jasa dan usaha
pertanian.
Profil
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk
PT.
SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola
oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan.
Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau
memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan
beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan
nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di
Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin,
produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar
dan permintaannyapun selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ).
Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ).
Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Secara
pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang
benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan
inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku
yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan
jamu yang baik.
Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.
Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.
PT Industri jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan harga sebesar Rp 580 per saham .
Sedang jumlah saham yang ditawarkan dicatatkan sebanyak
1.500.000.000 saham baru atau 10 % dari modal yang ditempatkan dan
disetor penuh setelah IPO.
Pada tahun 2014, Dewan Standar Akuntansi-Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan standar akuntansi baru antara lain :
•
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian laporan keuangan
•
PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan keuangan tersendiri
•
PSAK No. 15 (revisi 2013): Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan kerja
•
PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak penghasilan
•
PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan nilai aset
•
PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: penyajian
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran
•
PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: pengungkapan
•
PSAK No. 65: Laporan keuangan konsolidasian
•
PSAK No. 66: Pengaturan bersama
•
PSAK No. 67: Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain
•
PSAK No. 68: Pengukuran nilai wajar
•
ISAK No. 26 (Revisi 2014) : Pengukuran kembali derivatif melekat
Sumber:
Laporan Tahunan PT. Farmasi Jamu dan Sido Muncul, Tbk Tahun 2014.
Tulisan
Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen:
Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama:
D.C. Agustina
Universitas
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar